Perkembangannya Revolusi Industri
| Revolusi Industri | |
Penerapan Revolusi Industri 4.0 berpusat pada otomatisasi bantuan teknologi informasi pada prosesnya, sehingga mengurangi tenaga manusia. Dengan demikian, diharapkan efektivitas dan efisiensi di lingkungan kerja akan semakin bertambah. Revolusi Industri 4.0 mempunyai lima pilar utama teknologi untuk pengembangan industri digital era 4.0, yaitu: 1. Internet of Things (IOT) atau Internet untuk Segala, 2. Big Data (BD) atau Mahadata, 3. Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan, 4. Cloud Computing (CC) atau Komputasi Awan, dan 5. Additive Manufacturing (AM) atau Percetakan 3D.
Perkembangan Revolusi Industri
1. Internet of Things (IoT)
Internet of Things atau Internet untuk Segala adalah pemanfaatan perintah atau instruksi di pemrograman, yang penggunaan argumennya dapat menghasilkan suatu komunikasi secara otomatis dalam interaksinya antara sesama perangkat. Penggunaannya juga bisa pada jarak yang jauh dan tanpa campur tangan dari manusia, agar perangkat satu dengan yang lainnya saling terhubung.
IoT merupakan konsep yang menggabungkan berbagai perangkat, sistem otomasi seperti sensor, dan perangkat lainnya yang bekerja memanfaatkan internet. Contoh alat elektronik yang memanfaatkan IoT adalah ESP yang sistem kerjanya sudah menggunakan internet. ESP dapat menerima dan mengirim data yang terkoneksi.
Dengan ESP-01 dan ESP8266, kita dapat memprogram untuk mengendalikan suatu beban dari jarak jauh, misalnya pengontrol lampu.
Dengan teknologi IoT, kita dapat mengontrol perangkat-perangkat di sekitar kita, contohnya lampu lalu lintas, suhu ruangan, kelembapan tanah, tanda-tanda terjadinya bencana, dan lain-lain. Teknologi IoT memanfaatkan data yang terprogram menggunakan modul elektronik yang sederhana seperti ESP8266.
2. Big Data (BD)
Secara umum, big data atau mahadata adalah istilah yang digambarkan sebagai volume data besar dengan terstruktur maupun tidak terstruktur. Sistem pangkalan data yang berkembang menjadikan sebuah big data. Proses volume, kecepatan, dan jenis data adalah sebagai pembeda yang tersedia lebih banyak dan bervariatif daripada Database Management System (DBMS) pada umumnya.
Ada 3 kunci utama dalam pengistilahan big data, yaitu volume data yang besar (terabita, eksabita), variety yang struktur datanya mempunyai beragam variabel (abstrak, terstruktur), dan velocity yang prosesnya terkumpul dalam waktu yang singkat (low latency).
3. Artificial Intelligence
| Revolusi Industri | |
Selain itu ada pula Artificial General Intelligence (AGI), yaitu kecerdasan buatan yang bisa bekerja seperti yang manusia kerjakan atau bahkan lebih. Proses kerjanya melibatkan sistem mesin atau komputer agar sistem dapat mengenali sebuah data. Contoh penggunaan AGI adalah robot yang kini mulai dapat menggantikan pekerjaan manusia. Dengan ditambahkan kecerdasaan buatan, kita dapat membuat robot yang dapat berkomunikasi dengan manusia.
4. Cloud Computing
Cloud Computing (CC) atau Komputasi Awan adalah teknologi pusat pengelolaan data dan aplikasi dengan penggunaan internet. ‘Awan’ dalam istilah ini adalah metafora dari internet. Administrator dan pengguna diberikan hak akses untuk menggunakan awan untuk dapat mengonfigurasi peladen (server) melalui internet. Komputasi Awan berperan sangat penting bila disandingkan dengan IoT agar keduanya dapat saling berkomunikasi dan terhubung menggunakan akses internet menuju perangkat yang sudah terhubung dengan IoT.Contoh pemanfaatan komputasi awan yaitu penerapan perangkat sederhana menggunakan platform awan thinger.io. Platform IoT gratis ini digunakan untuk penerapan aplikasi monitoring suhu dan kelembapan. Platform menampilkan dan menyimpan data via internet dan NodeMCU sebagai perangkat utama yang sudah terprogram untuk menerima data kelembapan dan suhu dari sensor DHT11. Gambar 2.8 menunjukkan contoh penerapan perangkat IoT sederhana.
ESP8266 terkenal sebagai modul Wi-Fi andal dan ekonomis. Alat ini menghubungkan perangkat dengan internet via WiFi. Sensor DHT11 mengukur kelembapan dan suhu secara bersamaan, kemudian mengeluarkan datanya secara digital. Sensor ini dapat mengukur rentang kelembapan 20 sampai 90% RH dan mengukur rentang suhu 0 sampai 50°C. Jadi kita dapat memantau suhu dari ponsel kita melalui jaringan internet.
5. Additive Manufacturing
| Revolusi Industri | |
Tidak ada komentar